BERTAHAN HIDUP MERAIH MIMPI (1)

Reko Yunasril
4 min readAug 19, 2018

--

Gua bekerja di sebuah perusahaan e-commerce sebagai Head of Customer Experience pengalaman bekerja sebagai UX Designer selama 7 Tahun. Kali ini gua akan berbagi pengalaman hidup ya siapa tau bisa memberikan semangat buat teman-teman yang lagi mengejar mimpi atau pun yang lagi minder dengan jaket almamater yang dia punya.

Desember 2001

Tak terasa sudah 17tahun gue telah meniggalkan kota curup-Bengkulu tercinta. Masih ingat di kepala gue saat emak gua ngeluarin duit dari dompetnya senilai 35Ribu rupiah untuk bekal perjalanan gue menuju kota perantauan. Tapi bukan duitnya yang sangat bernilai, tapi miliaran doa yang dia sematkan disetiap langkah gue, Thanks AMAK!!!!

Jadi anak laki-laki harus berani jauh dari orang tua dan punya kepadaian! — pesan emak gue!

Diperjalanan menuju kota jakarta dengan bermodal 35Ribu gua menikmati perjalan ,walaupun cacing-cacing yang ada diperut gue berteriak meronta-ronta kelaparan, tapi karena doa ibu sangat kuat, beberapa kali tawarkan makan bapak yang duduk di samping gue, gue tolak dengan halus, walaupun akhirnya cacingnya di perut ga bisa kompromi akhirnya tawaran ke3 gue terima juga, Alhamdulillah kenyang. sambil ngelus pliaraan yang ada di perut.

Dengan bermodal kebranian akhirnya gue nyampe kerumah paman, disana semua cerita dimulai, jadi inget perkataan si emak “kalo tinggal dirumah orang, walaupun sama saudara sendiri kamu udah ga bisa kayak dirumah sendiri” Pagi-pagi sudah bangun merapikan Tailor mulai dari mengepel dan menyetrika jahitan yang sudah selesai. Memasang kancing baju adalah sarapan gue setiap hari, kalo candaan orang-orang Tailor “kalo mau belajar jahit harus dimulai dari pasang kancing atau menjadi nahkoda kapal, ehm apa itu nahkoda kapal? eh ternyata nahkoda kapal adalah tukang setrika. hahahahahaha

5 Bulan menjadi seorang nahkoda dan tukang jagal kaki celana (vermak), gue di berikan modal dan kepercayaan oleh paman gue untuk berdagang VCD, penghasilan berdagang VCD lumayan juga loh, eh tapi sayang karena paman gue doyannya berjudi dan pasang togel (walaupun gua tau dia adalah paman yang paling The best antara paman2 yang lain) alhasil ya keuntungannya ga muter untuk menjalankan roda bisnis vcd bajakan. Hanya berlangsung kurang lebih 6Bulan bangkrut. Walaupun paman gua punya kebiasaan buruk (mabuk,judi) sepengetahuan gua dan mendengar cerita dari emak gue dia adalah anak yang paling pinter di antara saudara-saudaranya,pantesan aja dia ga pernah ketinggalan untuk menyimak berita ataupun berlangganan koran pagi dan sore hanya untuk membaca perkembangan saat itu.

Walaupun sebagai pedagang VCD dan anak tailor gua masih menyempatkan waktu untuk bermain basket yang kebetulan tidak jauh dari rumah yang gue tinggalin. Walaupun anak kampung gaulnya sama anak komplek cuy!!, karena sering main basket dan punya lingkungan yang berpendidikan gua jadi selalu termotivasi untuk melanjutkan ke bangku kuliah.

1 tahun berlalu gua udah mulai ngerasa jenuh, bisnis VCD dan pesanan jahitan yang mulai lesu karena kalah dengan pakaian mall yang siap pakai, gua mulai berpikir untuk hijrah, kebetulan pada waktu itu ada tawaran menjadi seorang sales roti dari saudara sepupu, tanpa pikir panjang karena waktu itu gua berpikir hanya dengan jalan ini gua bisa muterin Jakarta dan tahu seluk beluk Jakarta dan sekitarnya. Dari warung ke warung gua jajakan roti. Gue belajar bagaimana berkomunikasi dengan orang dan memarketingkan produk gue agar mereka bersedia menyediakan tempat untuk dijual di warung mereka.

Pernah sewaktu ketika gua berjualan di depan sebuah pabrik, karena ketidak tahuan gue, alhasil roti yang tadinya udah gua susun di obrak-abrik sama preman setempat. karena berjualan disana harus seizin mereka dengan biaya yang sangat mahal! #Apes

Banyak cerita disini, mulai ban bocor ga punya uang sampe ketiduran di masjid sampe azan magrib. hahahaha, capek yang cari uang !!

Kuliah di BSI aja!!

Hore dengan meyakinkan kakak gue, akhirnya gue di berikan kesempatan untuk melanjutkan kebangku kuliah, walaupun kakak gue cuman sanggup membiayai uang semester, dan tidak bertanggung jawab dalam biaya makan dan ongkos kuliah, gua cuman bilang “SIAP” tenang gua bisa kok.

Gua mengerti banget posisi gua saat itu, kakak gua yang saat itu baru bekerja di perusahaan swasta yang gajinya masih sangat kecil. Dengan tekat yang kuat akhirnya aku menemukan kampus yang cocok dengan keuangan waktu itu, Akhirnya gua mendaftarkan diri di kampus BSI dan disanapun nantinya gue bertemu dengan istri tercinta. Sesuai dengan kepanjangannya BSI (Bursa Suami Istri) :)

Karena kebetulan kampus gue berdampingan dengan dengan toko buku GUNUNG AGUNG, Setiap matakuliah kosong gua selalu ngadem disana sambil baca buku dan mencatat hal-hal yang menurut gua bisa di praktekan di rental komputer, oh iya waktu itu gua belum punya komputer pribadi loh, Alhamdulillah diberi kepercayaan untuk menjaga rental pengetikan yang tidak jauh dari rumah.

Wow senengnya bukan main, walaupun ga pernah dapet gaji hanya di berikan uang makan siang dan makan malem. Tapi bodo amat, dengan fasilitas yang gua ada gua mamfaatkan semaksimal mungkin, mulai dari berdagang vcd software dan mengerjakan tugas-tugas kuliah dan menerima order tugas temen2 (Dasar padang). Kerjaan apa aja gua lakukan untuk mendapatkan uang agar bisa datang kekampus. Salah satunya adalah menjadi petugas MEDIS yang bertugas menggotong pemain bola yang cedera keluar lapangan. Uang yang gua dapet dari Tim medis PSSI gua sisihkan untuk membeli majalah komputer atau tabloid komputer.

Gua ga tau semenjak kuliah minat baca dan hasrat untuk mengetahui hal hal yang berbau tekonologi jadi lebih tinggi sampai sekarang, gua jatuh cinta sama teknologi.

Pernah suatu hari, gua dapet uang untuk beli baju lebaran. tapi gua beliin buku sotosop dan corel draw. sampe dirumah kakak gua bilang “ mana baju lebarannya, ehm ga jadi beli baju lebaran gua pake baju yang lama aja, uangnya gua beliin ke buku. hehehe

Akhirnya gua lulus juga, lulus dengan nilai ya lumayan cukup lah, tapi yang sangat menbanggakan adalah gua lulus dengan nilai tugas akhir A. Wow pencapaian yang sangat keren menurut gua, gimana ga keren wong 5 tugas akhir temen-temen gua, gua yang ngerjain, alhasil tu tugas akhir di luar kepala. hahaha

Bersambung!! lagi males nulis ni.

--

--

Reko Yunasril
Reko Yunasril

Written by Reko Yunasril

Selalu haus sama ilmu baru, susah tidur cepet, pengen jadi seniman murni tapi ngerasa ga punya bakat disana :)

No responses yet